Berikut ini analisa kami mengenai tempat-tempat yang ada di MANADO secara etimologi :
Bowontehu berasal dari bahasa Sangir Bowong dan Kehu Bowong artinya atas
dan kehu artinya hutan Jadi kerajaan Bowontehu artinya kerajaan yang
terletak diatas hutan (Molibagu),Manarauw (Manado Tua)berasal dari
bahasa sangir yaitu Marau artinya jauh. Kerajaan Manarauw artinya
kerajaan terjauh dari kerajaan-kerajaan Sangihe. Pada Tahun 1623
dipintakan ke Gahenang/Mahenang artinya api yang menyala/bercahaya/api
unggun/obor/suluh,kemudian berubah Wenang artinya sarung pedang oleh
Blanda disebut Manarauw disebut Manado dan Wenang disebut Benang. Nama pulau-pulau di teluk Manado semua dalam bahasa Sangir yaitu :
BUNAKEN artinya Tempat Tiba, asal dari kata Buna/Wuna diberi akhiran W/Bunakeng artinya
tiba ditempat tujuan,
SILADEN asal dari dasar Silade artinya kandas Siladeng artinya tempat terkandas , TALISE asal kata
(Sarise)sejenis pohon dalam bahasa manado disebut Nusu, MANTEHAGE dahulu
bernama MANTERAWU (bahasa Sangir Purba) artinya Matang Garra (Bahasa
sangir Modern). Manterawu dalam bahasa Sangir Purba artinya mata
gergaji. Sebutan ini datang karena daratan tertinggi pulau ini hanya
sekitar 15 meter. Jika dilihat dari jauh, rentetan pohon bakau yang
tumbuh di pesisir pulau ini nampak seperti mata gergaji.
MANTEHAGE berasal dari bahasa Sangir yaitu MangketeKehage
(mangkete=tetap,tidak berubah, stabil, Biasa-biasa dialeg Manado.Kehage
arinya tahan,kuat,teguh, Gigih, Ulet dalam mempertahankan (pendirian)
sehingga arti lainnnya disayangi, karena keuletan dan kegigihan dalam
berbagai aspek kehidupan (suka maupun duka. Hal ini diambil dari
perasaan penduduk yang mendiami pulau ini.
GANGGA berasal dari bahasa Sangir yakni Genggang artinya merasa takut, kuatir
BANGKA adalah berasal dari bahasa sangir (Purba) yaitu nama salasatu
jenis perahu karena etnis Sangir Talaud memiliki 24 jenis perahu.
1. TUMUMPA = berasal dari bahasa Sangir Tumumpa artinya Turun Sambil melompat. Dalam bahasa Purba yaitu Ta-tumpa-eng/ng
artinya tempat turun dari kata dasar Tumpa artinya turun,tuang,lompat ;
Tu= awalan berati kata penunjuk atau tau artinya orang/manusia, sehingga
huruf T menjadi luluh mumpa = mu'tumpa dialek Sitaro artinya mau turun.
Jadi kata Tumpa dalam bahasa sangir bila dibubuhi awalan, sisipan dan
akhir artinya akan berubah sangat jelas mis : Ta-Tumpa dalam bahasa
sangir artinya tempat SARANA atau ALAT untuk turun/tuang/lompat; Natumpa
artinya terbuang (tidak disengaja), penanumpangeng artinya tempat
menginap; Nenumpang/nanumpang maknanya ada manumpang bahasa Manado;
Tatumpangang/Tatumpangeng maknanya sarana alat untuk menuju tempat
turun/menginap; Nitumpa artinya dituang/diturunkan (dengan sengaja);
Timumpa turun dengan melompat tanpa perintah atau dipaksa berdasarkan
keinginan sendiri; dsb. Jajadi Tumumpa berarti tempat orang yang turun
sambil melompat.
2. TUMINTING = berlari cepat atau Tu = Tau artinya orang/manusia miting
kata dasar miti(ng) artinya pana/jubi kata ini di tambakan awalan serta
akhiran maknanya akan berubah mis.
papiti,piti,nemiti,nipiti,nupiti,papiti’I, Tumiti(ng) berarti lari cepat
bagaikan anak panah; Nama Burung.
3. MAASING asal kata asing artinya garam ditambah awalan ma artinya
sangat/banyak, jadi maasing artinya= sangat asin(rasa) atau bagaram malayu
manado
4. SINDULANG = berasal dari kata sindo artinya hidup/bernafas atau sindu
artinya bernafas dengan tersengat-sengat (sindokang)hosa atau baadu
dalam dialek manado juga Sindulang bisa bertaruh: Tempat, mana
menggerutu, gumam sedang (yaitu di pemakaman sindulë.(isak tangis
(teriak), ditempat perkuburan.
5. SINGKIL = asal dari kata Singkile dalam dialeg sangir ada huruf r dibawah huruf L artinya menyingkir/Pindah=Sorong dialeg Manado
6. PONDOL = berasal dari kata Pondole artinya ujung
7. WAWONASA = Wowong artinya atas dan Wawo dekat/rendah/tofor Nasa = masak
8. KARAME = jenis makanan etnis sangir (Kuno) dalam keadaan musim
kelaparan berasal dari kelapa muda Lewo atau kembare {jenis kematangan
kelapa ; bungang, bura (keluar dari seludang), Karokong,kahungku,
puringka,Lewo, Kembare, Marabe, wango/bango, bango/wango mahegu} yang
dimasak diberi bumbu dimakan pada tempurung kelapa muda tersebut, Boko =
kelapa yang tidak berisi
9. TUNA = Bahasa Sangir Tuna artinya cengeng
10. DENDENGAN = Dendengang artinya merasa was-was, gegawang,
takut.(parigi Putri)= Dendengan Dalam, Dendengan Luar (Kampung
Kanari=banyak ditumbuhi pohon kenari dihuni oleh Org. Minut Thn. 1957).
Versi lain mengatakan dulu Kampung Dendengan penjual Dendeng. saya tidak
sempat mengetahuinya, yang saya ketahui kami orang Dendengan Dalam
adaalah penjual Bara Tempurung. Sehingga ada syair lagu " Orang
dendengan jual bara janda laku baku gara", juga penjual daun-daunan (
Tagalolo, bete,pisang,bulu), serta Jasi jaha(ibu kami Tanta Ade atau
Adel).
11. TIKALA = berasal dari bahasa Sangir yakni TIKI-KELA jawaban dari teka teki Tika-lai
Terkahlah (Tiki-Kela)= lagi tidur tapi matanya terbuka, ketika beberapa
orang sedang jalan menuju ke arah teman mereka berada pada sebuah pohon
yang rimbun dan dibawah ada sebuah batu besar ternyata teman mereka
sedang tidur tetapi matanya terbuka dalam bahasa Sangir disebut
Tiki-Kela, sehingga tempat tersebut dinamakan Tikala.
12. KUMARAKA =kumahaka berasal dari kata Kuma dan Haka atau saka Kuma atau kumang = makan haka = rumbuh atau roboh Saka= mendaki
13. PINAESAAN, berasal dari kata pina(bahasa kuno artinya jadi atau
berlaku, terjadi atau keadaan sudah berlangsung(past present
tense)=(waktu/tempo) dan Sesa =sendiri atau satu merujuk pada orang, Esa
14. TELING = Teleng artinya terkenal atau terlihat jelas
15. KUHUN = dalam bahasa Sangir kuhung artinya tulang betis atau pakaian
16. MAKERET = Makere (gerakan mata) berkedip-kedip
17. LAWANGIRUNG = terdiri dari kata Lau artinya campur ; wang= Wangi (aroma) Lawang
artinya Mempunyai /memiliki; Irung artinya hidung = makluk halus yang
berbau wangi,bertubuh keci,memiliki hidung pesek dengan pinciuman tajam.
18. WANEA = Paneha/ Banea atau Waneha = burung yang berbunyi dimalam hari (burung Hantu)
19. BAHU = Wahu/Bahu = nama sebuah pohon.
20. KLEAK = nama burung berasal dari bahasa sangir Karea = tempat ditemukan/dapat burung
21. KOMO = asal kata komore = tempat berkumpul
22. KAIRAGI/Kayuragi berasal dari kata Kalu dan hagi; kalu artinya kayu dan hagi artinya bermacam-macam
23. SARIO = tempat ditahannya Raja Talaud (Beo) Sario Tamawiwi.
24. PAKOWA, nama pohon Pakowa = banyak ditumbuhi pohon pakoba.
25. TINGKULU, asal dari kata dasar Kulu artinya Dukung (bahasa Manado), jadi Tingkulu berarti baku dukung
26. KOKA, nama sejenis pohon yang buahnya mirip dengan amu(Kulu bahasa
sangir=bentuk bulat) tapi Koka bentuk agak lonjong enak dibuat sayur.
Dahulu buah ini menjadi rebutan sengga orang berkelahi untuk merebut
buah ini sehingga dalam bahasa sangir disebut KOKA artinya
Berkelahi/Baku pukul.
27. RANOMUUT berasal dari kata Rano=air tergenang dan Lumu; Ranomuut air yang berlumut.
28. LIWAS = nama jenis pohon jeruk dalam bahasa sangir disebut Liwase.
29. TAAS = banyak ditumbuhi jenis kayu yang tegak lurus untuk dibuat
perahu, juga berasal dari kata Taha diberi akhiran menjadi Tahase
artinya potong-potong sesuai bentuk dan ukuran.
30. KAROMBASAN berasal dari kata Karomba yaitu jenis anyaman dari
pelepah pinang untuk di jadikan semacam bakul guna mengisi berupa hasil
tanaman lalu dipikul dengan memakai usungan. juga berarti gerakan
menggaruk akibat kepanasan disebabkan terkena sesuai yang gatal dan
terasa panas.
31. RANOTANA, asal kata Rano dan Tana, Rano artinya air dan Tana artinya tinggal, diam. Jadi Ranotana artinya tempat Air Tergenang.
32. M/WINUANGAN = bahasa sangir Winuangang/Binuangang = Hutan Belantara.
33.WINANGUN = Winalangeng/Winangaeng/Binalangeng = langit biru /angkasa= diatas langit
34. TITIWUNGAN, berasal dari kata Tiwungang asal kata dasar Tiwu menjadi tiwua artinya tempat
mandi pantai (Liwua),juga berarti berasab-asab/berapi-api atau secara
bersama-sama melalukan/keroyak (tempat pemujaan kepada Genggong nalangi
Duatang Saruruhang, Aditinggi, dan Mawendo, dengan mengumpulkan
daun-daunan, bunga,buah dan akar pohon yang harum kemudian dibakar
dengan asab naik ke langit= metipu) Tipune Timopang ambore, TiTiwungang
atau berarti tempat melakukan sesuatu secara bersama-sama atau
menyerang/menyeroyok dari segala arah.
Bahasa Manado, awal mula hanya digunakan dalam berniaga(sehingga dikenal
dengan Istilah Malayu Pasar) untuk berkumunikasi dengan
pendatang-pendang dari berbagai daerah di Indonesia yaitu Cina Arab,
India/Bombai, Ternate, Banjar,Palembang Aceh, Makasar, Jawa, Bugis,
Toraja, sehingga teradopsi hingga menjadi Bahasa Malayu Manado atau
Malayu Pasar. Berbicara dalam bahasa Malayu disebut oleh etnis sangir
dengan metatigihe (Tatinggihe=Malayu Pasar/Manado.
Maka muncul istilah nama-nama kapong yang baru, antara lain : Kampung
Islam,Arab, Cina, Ternate, Banjer (Banjar),Bugis, Kampung Merdeka
pindahan dari Pondol/Belakang Benteng.Kampong kodo, kampung Tubu,
Kampung Ketang, dsb.