Sabtu, 02 Mei 2009

ETIMOLOGI MANADO

Berikut ini analisa kami mengenai tempat-tempat yang ada di MANADO secara etimologi :
Bowontehu berasal dari bahasa Sangir Bowong dan Kehu Bowong artinya atas dan kehu artinya hutan Jadi kerajaan Bowontehu artinya kerajaan yang terletak diatas hutan (Molibagu),Manarauw (Manado Tua)berasal dari bahasa sangir yaitu Marau artinya jauh. Kerajaan Manarauw artinya kerajaan terjauh dari kerajaan-kerajaan Sangihe. Pada Tahun 1623 dipintakan ke Gahenang/Mahenang artinya api yang menyala/bercahaya/api unggun/obor/suluh,kemudian berubah Wenang artinya sarung pedang oleh Blanda disebut Manarauw disebut Manado dan Wenang disebut Benang. Nama pulau-pulau di teluk Manado semua dalam bahasa Sangir yaitu :
BUNAKEN artinya Tempat Tiba, asal dari kata Buna/Wuna diberi akhiran W/Bunakeng artinya tiba ditempat tujuan,
SILADEN asal dari dasar Silade artinya kandas Siladeng artinya tempat terkandas , TALISE asal kata (Sarise)sejenis pohon dalam bahasa manado disebut Nusu, MANTEHAGE dahulu bernama MANTERAWU (bahasa Sangir Purba) artinya Matang Garra (Bahasa sangir Modern). Manterawu dalam bahasa Sangir Purba artinya mata gergaji. Sebutan ini datang karena daratan tertinggi pulau ini hanya sekitar 15 meter. Jika dilihat dari jauh, rentetan pohon bakau yang tumbuh di pesisir pulau ini nampak seperti mata gergaji.
MANTEHAGE berasal dari bahasa Sangir yaitu MangketeKehage (mangkete=tetap,tidak berubah, stabil, Biasa-biasa dialeg Manado.Kehage arinya tahan,kuat,teguh, Gigih, Ulet dalam mempertahankan (pendirian) sehingga arti lainnnya disayangi, karena keuletan dan kegigihan dalam berbagai aspek kehidupan (suka maupun duka. Hal ini diambil dari perasaan penduduk yang mendiami pulau ini.
GANGGA berasal dari bahasa Sangir yakni Genggang artinya merasa takut, kuatir
BANGKA adalah berasal dari bahasa sangir (Purba) yaitu nama salasatu jenis perahu karena etnis Sangir Talaud memiliki 24 jenis perahu.

1. TUMUMPA = berasal dari bahasa Sangir Tumumpa artinya Turun Sambil melompat. Dalam bahasa Purba yaitu Ta-tumpa-eng/ng artinya tempat turun dari kata dasar Tumpa artinya turun,tuang,lompat ; Tu= awalan berati kata penunjuk atau tau artinya orang/manusia, sehingga huruf T menjadi luluh mumpa = mu'tumpa dialek Sitaro artinya mau turun. Jadi kata Tumpa dalam bahasa sangir bila dibubuhi awalan, sisipan dan akhir artinya akan berubah sangat jelas mis : Ta-Tumpa dalam bahasa sangir artinya tempat SARANA atau ALAT untuk turun/tuang/lompat; Natumpa artinya terbuang (tidak disengaja), penanumpangeng artinya tempat menginap; Nenumpang/nanumpang maknanya ada manumpang bahasa Manado; Tatumpangang/Tatumpangeng maknanya sarana alat untuk menuju tempat turun/menginap; Nitumpa artinya dituang/diturunkan (dengan sengaja); Timumpa turun dengan melompat tanpa perintah atau dipaksa berdasarkan keinginan sendiri; dsb. Jajadi Tumumpa berarti tempat orang yang turun sambil melompat.
2. TUMINTING = berlari cepat atau Tu = Tau artinya orang/manusia miting kata dasar miti(ng) artinya pana/jubi kata ini di tambakan awalan serta akhiran maknanya akan berubah mis. papiti,piti,nemiti,nipiti,nupiti,papiti’I, Tumiti(ng) berarti lari cepat bagaikan anak panah; Nama Burung.
3. MAASING asal kata asing artinya garam ditambah awalan ma artinya sangat/banyak, jadi maasing artinya= sangat asin(rasa) atau bagaram malayu manado
4. SINDULANG = berasal dari kata sindo artinya hidup/bernafas atau sindu artinya bernafas dengan tersengat-sengat (sindokang)hosa atau baadu dalam dialek manado juga Sindulang bisa bertaruh: Tempat, mana menggerutu, gumam sedang (yaitu di pemakaman sindulë.(isak tangis (teriak), ditempat perkuburan.
5. SINGKIL = asal dari kata Singkile dalam dialeg sangir ada huruf r dibawah huruf L artinya menyingkir/Pindah=Sorong dialeg Manado
6. PONDOL = berasal dari kata Pondole artinya ujung
7. WAWONASA = Wowong artinya atas dan Wawo dekat/rendah/tofor Nasa = masak
8. KARAME = jenis makanan etnis sangir (Kuno) dalam keadaan musim kelaparan berasal dari kelapa muda Lewo atau kembare {jenis kematangan kelapa ; bungang, bura (keluar dari seludang), Karokong,kahungku, puringka,Lewo, Kembare, Marabe, wango/bango, bango/wango mahegu} yang dimasak diberi bumbu dimakan pada tempurung kelapa muda tersebut, Boko = kelapa yang tidak berisi
9. TUNA = Bahasa Sangir Tuna artinya cengeng
10. DENDENGAN = Dendengang artinya merasa was-was, gegawang, takut.(parigi Putri)= Dendengan Dalam, Dendengan Luar (Kampung Kanari=banyak ditumbuhi pohon kenari dihuni oleh Org. Minut Thn. 1957). Versi lain mengatakan dulu Kampung Dendengan penjual Dendeng. saya tidak sempat mengetahuinya, yang saya ketahui kami orang Dendengan Dalam adaalah penjual Bara Tempurung. Sehingga ada syair lagu " Orang dendengan jual bara janda laku baku gara", juga penjual daun-daunan ( Tagalolo, bete,pisang,bulu), serta Jasi jaha(ibu kami Tanta Ade atau Adel).
11. TIKALA = berasal dari bahasa Sangir yakni TIKI-KELA jawaban dari teka teki Tika-lai Terkahlah (Tiki-Kela)= lagi tidur tapi matanya terbuka, ketika beberapa orang sedang jalan menuju ke arah teman mereka berada pada sebuah pohon yang rimbun dan dibawah ada sebuah batu besar ternyata teman mereka sedang tidur tetapi matanya terbuka dalam bahasa Sangir disebut Tiki-Kela, sehingga tempat tersebut dinamakan Tikala.
12. KUMARAKA =kumahaka berasal dari kata Kuma dan Haka atau saka Kuma atau kumang = makan haka = rumbuh atau roboh Saka= mendaki
13. PINAESAAN, berasal dari kata pina(bahasa kuno artinya jadi atau berlaku, terjadi atau keadaan sudah berlangsung(past present tense)=(waktu/tempo) dan Sesa =sendiri atau satu merujuk pada orang, Esa
14. TELING = Teleng artinya terkenal atau terlihat jelas
15. KUHUN = dalam bahasa Sangir kuhung artinya tulang betis atau pakaian
16. MAKERET = Makere (gerakan mata) berkedip-kedip
17. LAWANGIRUNG = terdiri dari kata Lau artinya campur ; wang= Wangi (aroma) Lawang artinya Mempunyai /memiliki; Irung artinya hidung = makluk halus yang berbau wangi,bertubuh keci,memiliki hidung pesek dengan pinciuman tajam.
18. WANEA  = Paneha/ Banea atau Waneha = burung yang berbunyi dimalam hari (burung Hantu)
19. BAHU = Wahu/Bahu = nama sebuah pohon.
20. KLEAK = nama burung berasal dari bahasa sangir Karea = tempat ditemukan/dapat burung
21. KOMO = asal kata komore = tempat berkumpul
22. KAIRAGI/Kayuragi berasal dari kata Kalu dan hagi; kalu artinya kayu dan hagi artinya bermacam-macam
23. SARIO = tempat ditahannya Raja Talaud (Beo) Sario Tamawiwi.
24. PAKOWA,  nama pohon Pakowa = banyak ditumbuhi pohon pakoba.
25. TINGKULU, asal dari kata dasar Kulu artinya Dukung (bahasa Manado), jadi Tingkulu berarti baku dukung
26. KOKA, nama sejenis pohon yang buahnya mirip dengan amu(Kulu bahasa sangir=bentuk bulat) tapi Koka bentuk agak lonjong enak dibuat sayur. Dahulu buah ini menjadi rebutan sengga orang berkelahi untuk merebut buah ini sehingga dalam bahasa sangir disebut KOKA artinya Berkelahi/Baku pukul.
27. RANOMUUT berasal dari kata Rano=air tergenang dan Lumu; Ranomuut air yang berlumut.
28. LIWAS = nama jenis pohon jeruk dalam bahasa sangir disebut Liwase.
29. TAAS = banyak ditumbuhi jenis kayu yang tegak lurus untuk dibuat perahu, juga berasal dari kata Taha diberi akhiran menjadi Tahase artinya potong-potong sesuai bentuk dan ukuran.
30. KAROMBASAN berasal dari kata Karomba yaitu jenis anyaman dari pelepah pinang untuk di jadikan semacam bakul guna mengisi berupa hasil tanaman  lalu dipikul dengan memakai usungan. juga berarti gerakan menggaruk akibat kepanasan disebabkan terkena sesuai yang gatal dan terasa panas.
31. RANOTANA, asal kata Rano dan Tana, Rano artinya air dan Tana artinya tinggal, diam. Jadi Ranotana artinya tempat Air Tergenang.
32. M/WINUANGAN = bahasa sangir Winuangang/Binuangang = Hutan Belantara.
33.WINANGUN = Winalangeng/Winangaeng/Binalangeng = langit biru /angkasa= diatas langit
34. TITIWUNGAN, berasal dari kata Tiwungang asal kata dasar Tiwu menjadi tiwua artinya tempat mandi pantai (Liwua),juga berarti berasab-asab/berapi-api atau secara bersama-sama melalukan/keroyak (tempat pemujaan kepada Genggong nalangi Duatang Saruruhang, Aditinggi, dan Mawendo, dengan mengumpulkan daun-daunan, bunga,buah dan akar pohon yang harum kemudian dibakar dengan asab naik ke langit= metipu) Tipune Timopang ambore, TiTiwungang atau berarti tempat melakukan sesuatu secara bersama-sama atau menyerang/menyeroyok dari segala arah.

Bahasa Manado, awal mula hanya digunakan dalam berniaga(sehingga dikenal dengan Istilah Malayu Pasar) untuk berkumunikasi dengan pendatang-pendang dari berbagai daerah di Indonesia yaitu Cina Arab, India/Bombai, Ternate, Banjar,Palembang Aceh, Makasar, Jawa, Bugis, Toraja, sehingga teradopsi hingga menjadi Bahasa Malayu Manado atau Malayu Pasar. Berbicara dalam bahasa Malayu disebut oleh etnis sangir dengan metatigihe (Tatinggihe=Malayu Pasar/Manado.

Maka muncul istilah nama-nama kapong yang baru, antara lain : Kampung Islam,Arab, Cina, Ternate, Banjer (Banjar),Bugis, Kampung Merdeka pindahan dari Pondol/Belakang Benteng.Kampong kodo, kampung Tubu, Kampung Ketang, dsb.